Wednesday, January 13, 2016

PENINGKATAN PRODUKSI NILAI TAMBAH DAN MUTU POHON MULTIGUNA ASAM JAWA ( Tamarindus indica L.) MELALUI PERBAIAKAN TEKONOLOGI BUDIDAYA


Hai sobat blogger. Ini adalah tugas yang pernah kami buat dari satu mata kuliah di Kehutanan USU. Kebetulan yang bertugas mengumpul dan mengupload nya adalah aku. Waktu buka-buka laptop,lihat ini lagi, karena tugas ini waktu aku semester 6. Kalau dismpan-simpan, gak ada gunanya juga samaku, jadi aku bagikan saja di sini. Manatau ada yang memerlukannya. Selamat membaca... Salam Harjoshrian. *****



Tugas Mata Kuliah Agroindustri                                                               Medan, Maret 2014



 PENINGKATAN PRODUKSI NILAI TAMBAH DAN MUTU POHON MULTIGUNA ASAM JAWA ( Tamarindus indica L.) MELALUI PERBAIAKAN TEKONOLOGI BUDIDAYA



Dosen Pembimbing:
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si




Disusun Oleh:
Winda M Situmeang
111201163
HUT 6 D
                           












PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah Agroindustri ini dengan baik dan tepat waktu. Judul paper ini adalah “Peningkatan Produksi Nilai Tambah dan Mutu Pohon Multiguna Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Melalui Perbaikan Teknologi Budidaya”.
Penulisan laporan untuk mengetahui budidaya pohon multiguna yaitu pohon kapuk dan memprodusinya agar menambah nilai tambah dari kapuk tersebut. Selain itu, penulisan paper ini merupakan salah satu tugas kuliah Agroindustri di Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini mendapat banyak bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si, sebagai dosen matakuliah                     Agroindustri yang telah memberikan materi dengan baik dan benar.
Dalam penulisan tugas ini, masih banyak kesalahan yang terjadi baik dalam penulisan maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini berguna bagi kita semua.


        Medan, Maret 2014


         Penulis


i
 
 DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... i DAFTAR ISI                    ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................      iii
A.      POHON ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)...................................       1

B.       PROSES BUDIDAYA ASAM JAWA..................................................       2
1.      Pembibitan......................................................................................       2
2.      Penanaman......................................................................................       2
3.      Pemeliharaan...................................................................................       3
4.      Organisme Pengganggu..................................................................       4

C.      PEMANFAATAN ASAM JAWA.........................................................       5
D.      PROSES PRODUKSI ASAM JAWA...................................................       8
E.       KESIMPULAN.......................................................................................     10
DAFTAR PUSTAKA
ii

 

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Biji Asam Jawa.............................................................................................       4























iii
 
A.     POHON ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)   

Asam jawa yang bernama ilmiah Tamarindus indica L. adalah sebuah tanaman daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohon asam yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Pohon asam bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap, dan bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dan tentu saja berasa khas asam. Biasanya di dalam buah polong buah juga terdapat biji berkisar 2-5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman (Wikipedia, 2011a).
 Tanaman asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah savana yang gersang di Afrika, termasuk famili Leguminosae. Hampir semua bagian tanaman asam dapat digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Daging buah asam jawa sangat populer dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda biasa digunakan sebagai bumbu sayur asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari, yang biasa disebut asam kawak. Selain sebagai bumbu, asam kawak dapat dipergunakan untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis ikan, selain itu biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan obat tradisional jamu.
Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya digunakan sebagai tapal untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam, adapun tepung bijinya dapat dipergunakan untuk mengobati disentri dan diare.
1
Asam jawa  termasuk tumbuhan berbuah polong, dengan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam, di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman. Tanaman asam dapat memperindah dan peneduh pekarangan rumah, jalan-jalan di dalam kota dan jalan raya, serta dapat pula dijadikan sebagai tanaman penghijauan dan tanaman penahan angin, dapat memperbaiki lingkungan yang gersang dan tandus karena termasuk kerabat legiminosae dan mempunyai sifat tahan terhadap kekeringan.    
Saat ini tepung biji asam sangat berperan dalam industri tekstil Indonesia, yaitu sebagai pengental cetak tekstil. Untuk itu Indonesia masih mengimpor tepung biji asam dari India lantaran ketiadaan tepung ini di tanah air. Dengan tepung biji asam sebagai pengental, mendapatkan hasil kekakuan kain dan kekuatan warna yang lebih baik daripada pengental komersial yang beredar dipasaran, adapun kelebihan lainnya dari tepung ini adalah tidak bereaksi dengan serat kain maupun zat warna. 
Daging buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula, serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam. Warna asli daging asam adalah kuning kecoklat-coklatan. Akibat pengaruh pengolahan, warnanya berubah menjadi kehitam-hitaman. Pulp buah asam yang masak mengandung air sekitar 63,3-68,6%, bahan padat total 31,3 36,6%, protein 1,6-3,1%, lemak 0,27-0,69%, sukrosa 0,1-0,8%, selulosa 2,0-3,4%, dan abu 1,2-1,6%. Abu dari tanaman asam tersusun atas kalium, silikon, natrium, fosfor, dan kalsium. Asam tartarat merupakan komponen asam yang paling utama dalam pulp. Kandungan asam dalam pulp asam berkisar antara 8-16%, sedangkan asam lainnya total hanya sekitar 3% dari berat pulp (Rukmana, 2005).
Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai kalori sebesar 239 kal/100 gram, protein 2,8 gram/100 gram, lemak 0,6 gram/100 gram, hidrat arang 62,5 gram/100 gram, kalsium 74 miligram/100 gram, fosfor 113 miligram/100 gram, zat besi 0,6 miligram/100 gram, vitamin A 30 miligram/100 gram, vitamin B10,34 miligram/100 gram, vitamin C 2 miligram/100 gram (Wikipedia, 2011a).
Melihat beberapa peluang seperti bahan baku biji asam yang mudah didapat, banyaknya manfaat asam jawa  dan peluang usaha yang menggiurkan, maka saya memiliki keinginan untuk mengoptimalkan fungsi limbah sehingga mampu memberikan nilai tambah bahkan menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat sekitar seperti produk jelli.
2
 
B.     PROSES BUDIDAYA ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)
1.      Syarat tumbuh
Asam tumbuh baik pada variasi kondisi tanah dan iklim yang luas. Tanaman ini tumbuh di tanah berpasir atau tanah liat, mulai dataran rendah sampai dataran menengah (sampai 1000 m dpl., kadang-kadang 1500 m dpl.). Sistem perakarannya yang sangat ekstensif berperan positif terhadap tahannya akan kekeringan dan angin kencang. Di daerah tropik basah (curah hujan > 4000 mm) pohon asam tidak mampu berbunga, dan diperlukan kondisi basah pada tahap akhir perkembangan buahnya.
2.      Pedoman Budidaya
Asam dapat diperbanyak dengan benih, pencangkokan, penyambungan, dan penempelan. Anakannya yang berumur satu tahun atau kurang sudah cukup besar untuk .ditanam di lapangan, tetapi mungkin sifatnya berbeda dengan induknya. Pohon induk yang baik biasanya diperbanyak secara vegetatif. Penempelan perisai (shield budding) dan penempelan tambalan (patch budding) serta sambung-celah (cleft grafting) merupakan metode yang cepat dan dapat dipercaya. Pohon hasil perbanyakan secara penempelan atau penyambungan ditanam di kebun pada awal musim hujan dengan jarak tanam 8-10 m.
3.      Pemeliharaan
Perawatan pohon asam pada umumnya minim dan dilakukan pemeliharaan secara intensif. Perlakuan ini dimungkinkan karena pohon hasil penyambungan sudah dapat berbuah pada umur 3-4 tahun.. Langkah-langkah pengaturan ukuran pohon mencakup jarak tanam yang rapat (kira-kira 500 batang per hektar) dan pemangkasan untuk memperbaharui cabang penghasil buah.
4.      Organisme Penggangu
3
Pohon asam merupakan inang berbagai hama, seperti penggerek (shot-hole borers), serangga (toy beetles), ulat pemakan daun, cacing (bagworms), kutu bubuk, dan kutu perisai. Pada beberapa musim, hama penggerek buah mengakibatkan kerusakan serius pada buah yang sedang dalam proses pematangan, menyebabkan berkurangnya hasil yang dapat dipasarkan.
C.     PEMANFAATAN ASAM JAWA (Tamarindus indica L.)







Gambar 1. Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)
a.      Tepung biji Asam jawa
Saat ini tepung biji asam sangat berperan dalam industri tekstil Indonesia, yaitu sebagai pengental cetak tekstil. Untuk itu Indonesia masih mengimpor tepung biji asam dari India lantaran ketiadaan tepung ini di tanah air. Dengan tepung biji asam sebagai pengental, mendapatkan hasil kekakuan kain dan kekuatan warna yang lebih baik daripada pengental komersial yang beredar dipasaran, adapun kelebihan lainnya dari tepung ini adalah tidak bereaksi dengan serat kain maupun zat warna. 
4
Indonesia sebagai negara yang berlimpah agro raw material dengan berbagai ragam kekayaan nabatinya, seharusnya tidak usah mengimpor tepung biji asam dari India, karena Indonesia memiliki pertanaman asam yang luas di Propinsi NTT yang tersebar di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Manggarai dan Manggarai Timur, yang sangat potensial sebagai penghasil tepung biji asam. Tinggal sekarang bagaimana political will dari pemerintah untuk memberdayakan, sehingga jika potensi asam di Propinsi NTT dimanfaatkan secara baik, maka industri tekstil di Indonesia tidak harus bergantung pada pasokan tepung biji asam dari India. Dengan mengembangkan industri tepung biji asam sendiri, harganya dapat lebih murah karena produksi dalam negeri, juga lebih efektif dari aspek waktu karena proses pengiriman barang hanya dalam skala antar pulau, begitupun dapat menghemat devisa negara yang berdampak positif pada perkembangan perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Kehutanan Propinsi NTT, di propinsi tersebut  terdapat potensi sebanyak 3.000 ton biji asam pertahun atau setara dengan 2.700 ton tepung biji asam pertahun.  Dari jumlah potensi tersebut sebanyak 80% diperoleh dari pertanaman asam jawa dari Kabupaten TTS yang mempunyai pertanaman terluas di Propinsi NTT.  Hampir sebagian besar hutan di Kabupaten TTS didominasi oleh pohon asam,  dimana pohon asam tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya unsur kesengajaan untuk menanamnya. Beruntung, pohon asam tidak rewel seperti tanaman yang lain, di hutan-hutan pohon asam tumbuh secara alamiah, kokoh berdiri tidak perlu dirawat. Menjelang musim panen, yakni pada bulan Agustus, September dan Oktober masyarakat ramai-ramai masuk keluar hutan memburu asam, pohon asam di hutan tidak punya pemilik,  siapa saja bebas memetik dan atau memungut buahnya yang jatuh ke tanah.  Selama ini masyarakat TTS mengolah buah asam menjadi asam kawak, dengan produksi asam kawak mencapai 2.000 – 3.000 ton pertahun. 
Sangatlah bijak  bila pemerintah memberdayakan potensi  biji asam jawa di NTT, tidak hanya sekedar dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi diolah menjadi komoditas  yang mempunyai nilai tambah tinggi,  yaitu dengan membangun industri pengolahan tepung biji  di propinsi tersebut. Teknologi proses pengolahan biji asam menjadi tepung sangat sederhana, yaitu dimulai dengan seleksi biji asam, penyanggraian, pengelupasan kulit, pemasakan biji, pengeringan sampai proses penggilingan/penghalusan dengan  ukuran 100 mesh. Karenanya, industri ini dapat dilakukan pada skala rumah tangga maupun UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), dan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan teknologi maupun alih teknologinya, berikut bantuan permodalan melalui kredit perbankan berbunga lunak. Dan mengingat bahwa industri skala rumah tangga maupun UMKM merupakan  industri padat karya, maka industri pengolahan tepung biji asam akan menyerap banyak tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Untuk jangka panjang, dalam menjamin ketersediaan bahan baku dan kesinambungan industri ini, harus sudah direncanakan pengembangan budidaya tanaman ini kedepan yang dilakukan secara komersial dan professional.
5
 
b.      Pemanfaatan obat
1.      Sukar Tidur
Ambil daun asam secukupnya, keringkan lalu dipakai pengisi bantal kepala. Tidulah dengan bantal ajaib ini, memang aneh, tapi buktikan saja maka anda bisa terlelap.
2.      Mencegah Rambut Rontok
Buah asam yang sudah tua dicampur sedikit air, dipakai untuk mengurut kulit kepala lalu rambut dicuci bersih dengan shampo.
3.      Gatal-Gatal atau Biduran
Asam kawak sebesar telur ayam, umbi temulawak, gula aren dan 2 gelas air, direbus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
4.      Rematik/Bengkak karena terpukul
Ambil sinom atau daun muda asam secukupnya dan rimpang kunyit ditumbuk halus lalu diseduh dengan sedikit ari panas lalu dipakai menurap bagian yang sakit. Atau bisa memakai buah asam tanpa biji dilumatkan seperti bubur, panaskan sebentar lalu dipakai menurap bagian yang sendi yang sakit.
5.      Penggunaan lain :
Daun muda yang digiling bersama kunyit, dapat dipergunakan sebagai obat kompres penyakit rematik, bisul dan eksim. Selain khasiat yang disebutkan diatas,manfaat asam jawa untuk kesehatan tubuh lainnya yaitu bisa berfungsi sebagai obat pencahar.Menurut Ir.Wahyu Soeprapto,salah seorang  ahli tanaman obat dari malang.Asam jawa mengandung salah satu senyawa yaitu asam tatrat,jenis asam ini bisa berperan sebagai pencahar bagi mereka yang mengalami sulit buang air.Selain itu karena sifatnya menjadi gel dengan menyerap cairan,asam jawa juga bisa dipakai untuk menghancurkan lemak, sehingga baik juga digunakan sebagai salah satu program diet anda.Daun asam jawa mengandung flavonoid, bersifat anti radang dan menghilangkan rasa sakit.


6

 

D.     PROSES PRODUKSI OLAHAN ASAM JAWA
Pembuatan Jelli
1.      Pengupasan
Pengupasan bertujuan untuk memisahkan antara kulit, biji, dan daging buah. Menghilangkan bagian yang tidak dapat dimakan, kotoran-kotoran dan bagian-bagian yang menyebabkan mutu turun dan menghasilkan kualitas yang baik (Pujimulyani, 2009).
2.      Sortasi
Sortasi yaitu pemilihan bahan untuk memilih bahan segar, utuh, tidak cacat dan ukuran, warna serta bentuk yang seragam. Tidak cacat yang dimaksud adalah buah tidak berjamur atau diserang mikroba dan tidak terjadi kerusakan mekanis selama pemetikan dan pengolahan bahan (Pujimulyani, 2009). Sortasi dan penggolongan mutu sangat diperlukan untuk menggolongkan buah sesuai dengan ukuran dan ada tidaknya cacat. Penggolongan mutu atau grading adalah klasifikasi komoditi dan kelompok menurut standart komersil yang dapat diterima       (Satuhu, 1996).
3.      Perebusan
Perebusan buah dimaksudkan untuk mengekstraksi pektin dan memperoleh sari buah. Perebusan ini dilakukan dengan menambahkan air yang banyaknya tergantung pada kandungan air buah (Pujimulyani, 2009). Perebusan yang berlebihan pada buah yang akan dibuat jelli akan menyebabkan penguapan asam, pemecahan pektin, serta kerusakan cita rasa dan warna (Wikipedia, 2011b). Pada pembuatan jelli, buah direbus untuk mengekstrak pektin dan menginaktivasi enzim penghidrolisis pektin. Perebusan kedua untuk memekatkan jus sampai titik kritis di mana gel terbentuk dari sistem pektin, gula, asam yang digunakan. Perebusan yang berlebihan menyebabkan penguapan asam, pemecahan pektin, serta kerusakan cita rasa dan warna (Estiasih dan Ahmadi, 2009).
4.      Ekstraksi sari buah
7
Ekstraksi dimaksudkan untuk mengeluarkan air dalam buah tersebut. Ekstraksi dengan perebusan bubur buah yang bertujuan untuk menghasilkan pektin sebanyak-banyaknya, karena dengan perebusan protopektin diubah menjadi pektin. Ekstraksi sari buah yang umum digunakan adalah pengepresan bubur buah yang dibungkus kain saring. Cara ini memerlukan tenaga yang banyak dan sari buah yang diperoleh relatif jernih (Pujimulyani, 2009).
5.      Penambahan gula
Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan beraneka ragam produkproduk makanan. Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai termasuk selai, jelli, marmalade, sari buah pekat, sirup buah-buahan, susu kental manis. Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dengan konsentrasi yang tinggi (paling sedikit 40% padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air dari bahan pangan akan berkurang (Buckle et al., 1987).
Gula yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 65% agar terbentuknya Kristal-kristal di permukaan gel dapat dicegah. Dalam perdagangan dikenal istilah jelly grade yang ditentukan berdasarkan jumlah gula yang diperlukan oleh 1 lb pectin untuk membentuk gel. Grade pektin 100 bererti untuk membentuk jelli, diperlukan 100 lb gula untuk setiap 1 lb pektin (Winarno, 1997).
6.      Pemasakan
Pemasakan dilakukan dengan cara yang singkat untuk mencegahterjadinyahidrolisa gula dan pektin yang menyebabkan kegagalan pengolahan jelli serta merusak warna dan flavor produk. Selama pemasakan disertai denganpengadukan yang konstan. Pemasakan ini merupakan suatu tahapan yang sangatpenting dalam pembuatan jelli. Campuran buah didihkan selama 20 menitsehingga jika didinginkan akan membentuk gel          (Pujimulyani, 2009).
E.     KESIMPULAN
Asam jawa (Tamarindus indica L.) merupakan pohon multiguna karena semua bagiannya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Walaupun, pada umumnya masyarakat lebih menyukai asam jawa untuk berbagai keperluan dapur. Untuk itu, diadakan produksi lebih lanjut untuk menambah nilai guna asam jawa  misalnya yaitu pemanfaatan biji asam jawa, kulit pohonnya, ekstrak daun asam jawa, pembuatan jelli dan lain sebagainya.
1
8
 
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan. 2008. Direktorat Jenderal Perkebunan.    Jakarta.

Juanda JS D dan Bambang C. 1999. Asam Jawa Budi Daya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.

Mulyadi, A. 2010. Proses Produksi Asam Jawa. Diakses dari:  http://d5d.org/bentuk-sel-batang-kapuk#.UU8hrhdHJoc [1 Maret 2013] [12.12 WIB].


 

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE