Tuesday, January 12, 2016

PEMANFAATAN SERASAH SEBAGAI BAHAN ARANG AKTIF DAN BRIKET ARANG





Hai sobat blogger. Ini adalah tugas yang pernah kami buat dari satu mata kuliah di Kehutanan USU. Kebetulan yang bertugas mengumpul dan mengupload nya adalah aku. Waktu buka-buka laptop,lihat ini lagi, karena tugas ini waktu aku semester 6. Kalau dismpan-simpan, gak ada gunanya juga samaku, jadi aku bagikan saja di sini. Manatau ada yang memerlukannya. Selamat membaca... Salam Harjoshrian...

*****

Tugas Mata Kuliah Agroindutri                                                                 Medan,  Maret 2014
PEMANFAATAN SERASAH SEBAGAI BAHAN ARANG AKTIF DAN BRIKET ARANG
Dosen Pembimbing:
Agus Purwoko, S.Hut, M.Si.

Oleh:
Meita Endasura
111201152
HUT 6D







PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

PENDAHULUAN
Keterbatasan pengadaan bahan bakar minyak dan gas yang harganya makin mahal dan sifatnya yang tak dapat dipulihkan (non renewable), akan mendorong pemakaian kearah bahan bakar lain dan pengembangan bahan bakar yang dapat diperbarui seperti kayu, limbah pembalakan, limbah perkebunan dan pertanian serta biomassa lainnya. Sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar sehari-hari dari ± 70% masyarakat Indonesia yang tinggal didaerah pedesaan masih menggunakan kayu bakar. Kayu bakar tersebut diperoleh dari berbagai tempat disekitarnya dimana tempat mereka tinggal seperti pekarangan rumah, kebun, kawasan hutan atau tanaman pertanian dan perkebunan.Di beberapa daerah di Indonesia masyarakatnyasudah ada yang menggunakan arang sebagai keperluan sehari-hari karena lebih panas dan tidak memerlukan tempat yang khusus.
Biomassa merupakan bahan alami yang biasanya dianggap sebagai sampah dan sering dimusnahkan dengan cara dibakar. Perlu diketahui bahwa Indonesia merupakan negara agraris terbesar yang akan mampu memasok sumber bahan baku biomassa, baik dari budidaya hayati maupun limbah pertanian, peternakan, dan perkebunan. Dimana sumber energi biomass mempunyai keuntungan antara lain  Sumber energi ini dapat dimanfaatkan secara terus-menerus karena sifatnya yang renewable resources.  Sumber energi ini relatif tidak mengandung unsur sulfur, sehingga tidak menyebabkan polusi udara sebagaimana yang terjadi pada bahan bakar fosil. Pemanfaatan energi biomass juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Limbah-limbah seperti limbah pembalakan, limbah industri pengolahan kayu, dan limbah perkebunan/pertanian seperti tempurung kelapa, tempurung kemiri, sabut kelapa, batang dan bonggol jagung, batang dan kulit kacang tanah, jerami, sekam padi, dll dapat menjadi sumber energi dipedesaan. Di USU sendiri banyak terdapat limbah-limbah seperti serasah daun, kulit-kulit biji, sisa pemotongan cabang-cabang pohon, limbah potongan rumput dan sebagainya. Seluruh limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang diubah menjadi Briket Arang dan Arang Aktif.
Selama ini penggunaan arang dikenal hanya terbatas sebagai sumber energi (bahan bakar), baik itu arang batu bara maupun arang kayu. Padahal arang dapat digunakan sebagai campuran pada pembuatan kompos agar kompos yang dihasilkan mempunyai kualitas yang lebih baik dan proses pengomposan menjadi lebih cepat . Selain itu arang dapat diaplikasikan pada tanah sebagai pembangun kesuburan tanah, terutama pada tanah yang miskin hara. Bahan-bahan yang dapat dibuat arang tidak hanya batu bara dan kayu, tetapi dapat juga digunakan limbah seperti serasah, ranting, dahan, serbuk gergaji maupun kulit kayu. Umumnya masyarakat USU tidak memanfaatkan serasah malah dibiarkan tersebar di pinggitan jalan atau kadang disapu oleh tukang sapu, kadang menumpuk sampai ketebalan kurang lebih 10 cm menutupi permukaan tanah.
 Arang merupakan suatu produk yang dihasilkan dari proses karbonisasi dari bahan yangmengandung karbon terutama biomass kayu. Produk ini utamanya banyak digunakan sebagai sumber energi. Proses pembuatan arang sesungguhnyah dapat dihasilkan berbagai arang yangmempunyai kegunaan berbeda misalnya arang biasa hasil dari pembakaran hanya dapatdimanfaatkan sebagai sumber energi untuk menghasilkan panas. Sedangkan arang denganmemlalui proses pengaktifan fungsinya dapat berubah untuk kesehatan, pertanian, kecantikan,elektronik, dll.
Rumusan Masalah
1.        Pengertian Briket Arang dan Arang Aktif
2.        Metode Pembuatan Arang, Briket Areng dan Arang Aktif
3.        Manfaat dan Kegunaan Briket Arang dan Arang Aktif Sebagai salah satu produk Agroindustri




ISI
Pengertian Briket Arang dan Arang Aktif
Briket arang merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari hasil proses pembakaran bahan yang memiliki ukuran/ diameter kecil (ranting, serbuk, serpih, sebetan, tempurung kelapa, tempurung kemiri dll). Limbah dari pengarangan yang berupa bongkah arang yang berukuran kecil atau serbuk dapat diubah menjadi bentuk briket arang yang akan dapat memperbaiki sifat fisiknya terutama kerapatan, kebersihan dan ketahanan tekan serta memperlambat kecepatan pembakaran sehingga bentuk produk tersebut akan mempunyai ukuran yang sama dan lebih disenangi konsumen.
Mengubahan komponen kimia kayu menjadi bentuk karbon (arang) ternyata dapatmemperbaiki nilai pembakarannya ditinjau dari nilai kalor bakar, mutu pembakaran dankebersihan. Sifat pembakaran arang lebih menguntungkan dibandingkan dengan asalnya,antara lain nilai kalor bakar lebih tinggi (6000-7000 kkal/kg) serta asap dan kotoran tersisalebih sedikit perubahan kayu menjadi arang akan lebih luas penggunaannya sebagai bahanbakar untuk rumah tangga dan industri.Teknologi pembuatan briket arang sudah dilakukan di PUSTEKOLAH denganmenggunakan sistem kempa hidroaulik secara manual dan semi manual. Proses pembuatanbriket arang terdiridari 4 tahap pengerjaan yaitu: pembuatan serbuk dan pengayakan,pencampuran serbuk arang dengan zat pengikat, pengeringan dan pengemasan.
Arang aktif adalah arang yang diaktivasi dengan cara kimia atau fisika sehingga daya serapnya tinggi dengan kadar karbon yang bervariasi. Permukaan arang aktif relatif telah bebas dari deposit hidrokarbon dan mampu melakukan adsorpsi karena permukaannya lebih luas dan pori-porinya telah terbuka.(Baker, et al. 1997) Unsur karbon (C) pada arang aktif mampu menyerap anion, kation, dan molekul dalam bentuk senyawa organik maupun anorganik, baik sebagai larutan maupun sebagai gas. Hal ini dikarenakan atom karbon tersebut terikat secara kovalen dalam suatu kisi heksagonal yang mirip dengan grafit. Pelat-pelat ini terkumpul satu sama lain membentuk kristal dengan susunan tidak beraturan (amorf), dengan jarak antar pelatnya acak (Solovyov, et al 2002).
Arang aktif dapat dibuat dari semua bahan yang mengandung karbon, baik itu bahan yang berasal dari bahan organic maupun dari bahan non organic seperti tulang, resin, kayu serbuk gergaji, sekam padi, gambut, batu bara, tempurung kelapa dan tempurung biji-bijian lainnya (Pari, 1995).Karbon aktif (activated carbon) berdasarkan pada pola strukturnya adalah suatu bahan yang berupa karbon amorf yang sebagian besar terdiri dari karbon bebas serta memiliki permukaan dalam, sehingga memiliki daya serap yang tinggi. Pada proses industri, karbon aktif digunakan sebagai bahan pembantu dan dalam kehidupan modern ini, karbon aktif semakin meningkat kebutuhannya baik didalam maupun luar negeri. (Girun Alfathoni, 2002).
Metode Pembuatan Arang Briket Areng dan Arang Aktif
Arang Tradisional.
Cara pembuatan arang tradisional:
a.       Siapkan drum atau satu lubang dalam tanah yang cukup untuk memuat bahan baku arang, biasanya mengunakan Limbah serasah yang terdapat di usu seperti  Serasah daun yang berasal dari pohon, pelepah sawit, dan potongan rumput, kulit-kulit biji seperti kulit biji saga dan kulit biji asam jawa dan ranting –ranting pohon.
b.      Bahan yang akan dibakar dimasukkan dalam lubang atau drum yang terbuat dari plat besi.
c.        Api pembakaran dinyalakan untuk membakarbahan baku.
d.      Pada saat pembakaran, drum atau lubangditutup sehingga hanya ventilasi yangdibiarkan terbuka. lni bertujuan sebagai jalankeluarnya asap.
e.       Ketika asap yang keluar berwarna kebirubiruan,ventilasi ditutup dan dibiarkan selamakurang lebih kurang 8 jam atau satu malam.Dengan hati-hati lubang atau drum dibuka dandilihat apakah masih ada bara yang menyala.Jika masih ada yang menyala lubang atau drumditutup kembali.
f.       Tidak dibenarkan mengggunakan air untuk mematikan bara yang sedang menyala, karenadapat menurunkan kwalitas arang.

Proses pembuatan briket arang adalah sbb:
1.    Pengarangan (Limbah Serasah daun yang berasal dari pohon, pelepah sawit, dan potongan rumput, kulit-kulit biji seperti kulit biji saga dan kulit biji asam jawa dan ranting –ranting pohon)dengan kadar air 15 – 30%.
2.    Arang yang berukuran kecil , digiling kemudian diayak hinggadidapatserbuk arang berukuran 20-60 mesh.
3.    Arang serbuk dicampur dengan perekat kanji tapioka (2,5-5% berdasarkan berat) kemudiandiaduk sampai rata.
4.    Dimasukan kedalam lubang cetakan briket dan dikempa.
5.    Briket arang yang masih basah dikeringkan dalam open pada suhu 60°c selama 24 jam, ataudapat dilakukan dengan cara dijemur dibawah panas matahari selama 2-3 hari.

Gambar 1Mesinbriketkempa manualdanlubangpencetakbriketarangkontinyu
Tahapan kerja pembuatan arang aktif sbb:
1.      Pembuatan granular, Arang yang dihasilkan dari proses pengarangan dibuat menjadi bentuk granural denganukuran sebesar krikil (Ø 2-3 cm) dengan menggunakan alat pemukul. Untuk serbuk yang tidak memerlukan penghalusan ukuran partikel, kegiatan memperkecil bentuk arang adalahuntuk memperbesar bidang kontak antara bahan baku dengan bahan pengaktif.
2.      Perendaman dalam bahan kimia,Arang atau bahan baku lain dimasukan kedalam bak yang didalamnya sudah merisi larutankimia seperti: ZnCl2, CaCl2 , Mg Cl2, NaOH,H3PO4dalam konsentrasi yang berbedabeda tergantung dari jenis bahan. Lama perendaman sekitar 12-24 jam dan kemudian ditiriskandengan meletakan ditempat terbuka sambil sesekali dibalikan sampai air permukaan hilang.Untuk menghemat larutan kimia dapat juga dengan melakukan meletakan bahan di atassaringan yang bagian atasnya dilapisi kacanyamuk, sehingga larutan sisa dapat digunakankembali dengan menambah larutan baru.
3.       Pengaktipan dengan uap air panasButiran arang yang selesai ditiriskan dimasukan ke dalam ruangan pengaktif melalui pintu,kemudian pintu ditutup dan dibagian luar ditahan dengan bata merah. Setelah suhu ruangpengaktif mencapai 900oC selanjutnya diberi uap panas ± 36 jam sampai suhu terusmeningkat hingga mencapai 1100 oC. Apabila suhu menjadi turun, penyemprotan uapdihentikan sampai suhu meningkat kembali. Pemberian uap secara periodic setiap selang 15-20 menit agar suhu ruangan tetap konstan. Setelah penyemprotan selesai, pemanasan masihterus dilakukan selama 12 jam untuk mengeringkan bahan dan kemudian dikeluarkan daritanur sambil langsung disemprot air agar tidak terbakar. Waktu yang dibutuhkan untukpengaktipan adalah 48-50 jam.
4.      Pengemasan,Arang aktif yang sudah kering dikemas dikemas dalam karung plastic yang terlindung dariudara masuk. Pengemasan dalam ukuran besar dapat menggunakan karung plastic padabagian dalamnya dilapisi lagi dengan lembaran plastic.
Manfaat dan Kegunaan Briket Arang dan Arang Aktif Sebagai salah satu produk Agroindustri
Kelebihan dan manfaat Arang

1. Arang Biasa:
a Sebagai bahan bakar pengganti Minyak dan kayu bakar
b Praktis, mudah dan murah untuk diperoleh
c Mudah dipindah-pindah
d Memiliki daya bakar yang lebih baik dibanding kayu bakar


2. Arang Briket:
a. Bersih dan tidak berdebu.
b. Mengeluarkan sedikit asap dan tidak berdebu.
c. Abu sisa pembakaran kecil.
d. Menghasilkan kalor panas yang tinggi dan konstan.
e. Menyala terus tanpa dikipas
f. Ramah lingkungan
g. Bahan baku briket arang melimpah.

3. Arang Aktif:
a. Dapat berfungsi sebagai filter
b. Dapat mengurangi zat beracun
c. Dapat menyerap emisi gas formaldehida dari formalin
d. Dapat menetralisir dari keracunan
e. Dapat mengurangi pengaruh pembekuan cahaya
f. Dapat meningkatkan presentase pertumbuhan tanaman (semai, anakan)
g. Dapat digunakan sebagai pengawet bahan pangan
i. Dapat dibuat menjadi sabun, cat tembok, pakan ternak, norit

RUPA-RUPA KEGUNAAN ARANG
1.         Untuk pembibitan, arang digunakan untuk :
a. Media pembibitan lebih subur
b. Merangsang aktivitas mikroba
c. Meningkatkan kelembaban dan menyediakanbahan gizi
d. Menyerap air dan membuat peredaran udaralebih baik
e. Pertumbuhan akar halus dan lebih banyak
f. Memperpendek masa pembibitan
g. Menghasilkan buah lebih banyak
h. Akarnya tumbuh lebih dalam dan banyak
i. Memperkecil kematian bibit
2.         Dalam memperbaiki kondisi tanah arangberguna untuk :
a. Tata cara penggunaan tambahan arang padatanah mirip dengan cara pembakaran lading.
b. Mengkondisikan agar siap ditanami
c. Dalam musim hujan, daya serap terhadap airmeningkat
d. Dalam musim kemarau, daya menyalurkan airmeningkat
e. pH tanah meningkat
f. Pori-pori arang menangkap dan menyimpangizi untuk kesuburan tanaman
g. Memungkinkan mikro-organisme hidup
h. Menetralisir kandungan racun/gas
i. Merangsang pertumbuhan akar-akar halus
j. Merangsang tanaman untuk tumbuh subur, kokoh, lebih cepat dan sehat
   dengan daun yang lebih hijau
PENGGUNAAN ARANG AKTIF
Arang aktif terbagi atas 2 tipe yaitu
- arang aktif sebagai pemucat
- arang aktif sebagai penyerap uap
a.       Arang aktif sebagai pemucat. Arang aktifsebagai pemucat, biasanya berbentuk serbuk powder yang sangat halus, diameter porimencapai 1000A0, digunakan dalam fase cair,berfungsi untuk memindahkan zat-zatpenganggu yang menyebabkan warna dan bauyang tidak diharapkan, membebaskan pelarutdari zat-zat penganggu.
b.      Arang aktif sebagai penyerap uap. Arangaktif sebagai penyerap uap, biasanyaberbentuk granular atau pellet yang sangatkeras diameter pori berkisar antara 10-200A0 , tipe pori lebih halus, digunakan dalambentuk gas, berfungsi untuk memperolehkembali pelarut, katalis (zat yang bergunamempercepat suatu proses kimia), pemisahandan pemurnian gas. Diperoleh dari tempurungkelapa, tulang, batu bata atau bahan baku yangmempunyai susunan bahan yang keras. powder yang sangat halus, diameter porimencapai 1000A0, digunakan dalam fase cair,berfungsi untuk memindahkan zat-zatpenganggu yang menyebabkan warna dan bauyang tidak diharapkan, membebaskan pelarut dari zat-zat penganggu. Arangaktif sebagai penyerap uap, biasanyaberbentuk granular atau pellet yang sangatkeras diameter pori berkisar antara 10-200A0 , tipe pori lebih halus, digunakan dalambentuk gas, berfungsi untuk memperolehkembali pelarut, katalis (zat yang bergunamempercepat suatu proses kimia), pemisahandan pemurnian gas. Diperoleh dari tempurungkelapa, tulang, batu bata atau bahan baku yangmempunyai susunan bahan yang keras.

Peluang Briket Arang dan Arang Aktif Sebagai AgroIndustri
Briket Arang dan arang aktif adalah bahan filter untuk penjernihan air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator dan masih banyak lagi. Salah sat Di beberapa kawasan, Limbah serasah masih dibiarkan terbuang sia-sia. Padahal kebutuhan karbon aktif untuk berbagai keperluan tadi, sangat besar. Belum lagi permintaan dari importir di luar negeri. Hingga agroindustri karbon aktif, memiliki peluang cukup baik, dengan modal yang tidak terlalu besar, dan dengan teknologi yang bisa dioperasikan oleh masyarakat pedesaan.



















PENUTUP
Arang aktif adalah arang baik dari kayu atau lainnya yang telah mengalami perubahan sifatsifat fisika dan kimianya karena dilakukan perlakuan aktifasi dengan aktifator bahanbahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi, sehingga daya serap dan luas permukaan partikel serta kemampuan arang tersebut akan menjadi lebih tinggi.Arang aktif dibagi atas dua tipe yaitu arang aktif sebagai pemucat dan arang aktif sebagaimpenyerap uap.
Briket arang merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari hasil proses pembakaran bahan yang memiliki ukuran/ diameter kecil (ranting, serbuk, serpih, sebetan, tempurung kelapa, tempurung kemiri dll). Limbah dari pengarangan yang berupa bongkah arang yang berukuran kecil atau serbuk dapat diubah menjadi bentuk briket arang yang akan dapat memperbaiki sifat fisiknya terutama kerapatan, kebersihan dan ketahanan tekan serta memperlambat kecepatan pembakaran sehingga bentuk produk tersebut akan mempunyai ukuran yang sama dan lebih disenangi konsumen
Selama ini penggunaan arang dikenal hanya terbatas sebagai sumber energi (bahan bakar), baik itu arang batu bara maupun arang kayu. Padahal arang dapat digunakan sebagai campuran pada pembuatan kompos agar kompos yang dihasilkan mempunyai kualitas yang lebih baik dan proses pengomposan menjadi lebih cepat . Selain itu arang dapat diaplikasikan pada tanah sebagai pembangun kesuburan tanah, terutama pada tanah yang miskin hara. Bahan-bahan yang dapat dibuat arang tidak hanya batu bara dan kayu, tetapi dapat juga digunakan limbah seperti serasah, ranting, dahan, serbuk gergaji maupun kulit kayu. Umumnya masyarakat USU tidak memanfaatkan serasah malah dibiarkan.
Sumber energi biomass mempunyai keuntungan antara lain  Sumber energi ini dapat dimanfaatkan secara terus-menerus karena sifatnya yang renewable resources.  Sumber energi ini relatif tidak mengandung unsur sulfur, sehingga tidak menyebabkan polusi udara sebagaimana yang terjadi pada bahan bakar fosil. Pemanfaatan energi biomass juga meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Limbah-limbah seperti limbah pembalakan, limbah industri pengolahan kayu, dan limbah perkebunan/pertanian seperti tempurung kelapa, tempurung kemiri, sabut kelapa, batang dan bonggol jagung, batang dan kulit kacang tanah, jerami, sekam padi, dll dapat menjadi sumber energi dipedesaan. Di USU sendiri banyak terdapat limbah-limbah seperti serasah daun, kulit-kulit biji, sisa pemotongan cabang-cabang pohon, limbah potongan rumput dan sebagainya. Seluruh limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang diubah menjadi Briket Arang dan Arang Aktif.
Briket Arang dan arang aktif adalah bahan filter untuk penjernihan air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator dan masih banyak lagi. Salah sat Di beberapa kawasan, Limbah serasah masih dibiarkan terbuang sia-sia. Padahal kebutuhan karbon aktif untuk berbagai keperluan tadi, sangat besar. Belum lagi permintaan dari importir di luar negeri. Hingga agroindustri karbon aktif, memiliki peluang cukup baik, dengan modal yang tidak terlalu besar, dan dengan teknologi yang bisa dioperasikan oleh masyarakat pedesaan

.
















DAFTAR PUSTAKA
Allport, H. Burnham (1977) Activated Carbon, Encyclopedia of Science and Technology, McGraw Hill Book Company, New York.

Anonymous (1979), Mutu dan Cara Uji Arang Aktif, Standar lndustri Indonesia , No. 0258-79,Departemen Perindustrian RI

Anonymous (1982), Prototwe Alat Pembuatan Arang Aktif dan Asap Cair, Tempurung, BadanPenelitian dan Pengembangan lndustri, Dept.Perindustrian RI

Cheremisinoff; Morresi (1978). Carbon Adsorption Applications, Carbon AdsorptionHandbook, Ann Arbor Science Publishers, Inc, Michigan

Field, Joseph. H (1977), Charcoal, Encyclopediaof Science and Technology, Mc Graw-Hill Book Company, New York.

Pohan, H.g; dkk (1984/1985), Pengembang Pembuatan Arang Aktif Tahap II dari TempurungKelapa, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian, Bogor.

Robith Rifky, 1999, Teknologi Arang Terpadu Arang dan Cuka Kayu untuk Pertanian danPeternakan Organik, Edisi I Yayasan Dian Tama, , Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.

Samaniego, R; A. I de Leon (1940), Activated Carbon From Some Agricultural Waste Products, The Philippine Agriculturist,

No comments:

LIRIK LAGU TERBARU ROHAKKU - JUN MUNTHE